Kehamilan | Biologi | Sainsaku



I. Pengertian Hamil

     Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. 



II. Tahap Pada Kehamilan



1. Trimester Pertama
     Tanggal kehamilan dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi normal terakhir Anda, dan kehamilan terjadi di minggu kedua setelahnya. Dalam beberapa minggu pertama setelah kehamilan, kadar hormon Anda akan berubah secara signifikan. Rahim mulai mendukung perkembangan plasenta dan janin. Tubuh menambah pasokan  darah untuk membawa oksigen dan nutrisi kepada janin yang sedang berkembang, sebagai akibatnya detak jantung Anda akan meningkat.

     Perubahan fisik pada trimester pertama yang dialami oleh ibu hamil di antaranya nyeri pada payudara, kelelahan, dan mual di pagi hari (morning sickness). Emosi Anda pun dapat berubah-ubah dari senang menjadi cemas. Selain gejala di atas, Anda juga bisa mengalami sakit kepala, sembelit, berjerawat, sesak napas, mata kering, perubahan libido, dan penurunan emosi.

     Waktu yang tepat untuk memulai konsultasi kehamilan adalah 6-8 minggu setelah hari pertama siklus menstruasi sebelumnya.  Dengan berkonsultasi kepada dokter, Anda bisa memastikan kehamilan dan menanyakan apa yang akan terjadi dan yang perlu dilakukan pada trimester pertama ini.

2. Trimester kedua
     Pada trimester kedua (minggu ke-13 hingga ke-27) tahap kehamilan ini, Anda mungkin merasa lebih baik daripada trimester pertama. Anda bisa lebih menikmati masa kehamilan pada tahap ini. Rentang ini adalah masa bulan madu, karena pada trimester kedua ini rasa mual akan mereda, emosi menurun, gairah seksual kembali, dan Anda mulai merasakan gerakan pertama janin. Perubahan lain yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimester kedua adalah:

- Perubahan emosional. Setelah tiga bulan pertama bergelut dengan emosi karena perubahan hormon, pada trimester kedua tahap kehamilan ini Anda sudah bisa mulai menjalani hari dengan lebih mudah. Karena kecemasan melewati trimester pertama sudah berlalu
- Mimpi buruk. Pada tahap ini, Anda mungkin akan alami mimpi buruk dan terbangun dengan bermandikan keringat dingin.
- Gairah seks meningkat.  Pada bulan keempat atau kelima Anda merasa lebih bergairah, karena tubuh Anda memproduksi lebih banyak estrogen. Bahkan hormon yang diproduksi dalam satu hari dapat melebihi produksi wanita tidak hamil selama tiga tahun.

     Melakukan olahraga. Senam kegel, yoga kehamilan, berenang, dan berjalan merupakan berbagai olahraga yang dapat membantu proses persalinan. Tapi waspadai dengan batasan kemampuan yang bisa Anda lakukan dan selalu konsultasikan pada dokter kandungan Anda. Ketahui juga hal penting lain yang perlu Anda lakukan selama trimester kedua.

3. Trimester ketiga
      Beberapa bulan terakhir tahap kehamilan Anda bisa lebih menantang secara fisik dan emosional. Tanda-tanda yang terjadi pada trimester ketiga ini adalah sakit punggung, pergelangan kaki membengkak, berat badan bertambah 9-13 kg, dan kecemasan yang memuncak. Anda harus tetap mengunjungi dokter secara teratur untuk memeriksa posisi bayi dan melihat perubahan serviks (leher rahim). Anda juga harus mengetahui perkiraan tanggal kelahiran, serta boleh mengajukan berbagai pertanyaan pada dokter untuk membantu menyiapkan tahap akhir kehamilan ini. Tanda lain yang juga menyertai adalah:

- Merasa cepat lelah.
- Sering buang air kecil.
- Nyeri ulu hati.
- Bengkak di pergelangan kaki dan varises.
- Mengalami prakontraksi.
- Mimpi aneh seperti takut kehilangan bayi, nyeri persalinan, tidak menjadi ibu yang baik.
- Mimpi tersebut membuat perasaan Anda menjadi cemas. Cobalah untuk menghindari stres.

     Lewati trimester ketiga ini dengan panduan diary kehamilan trimester ketiga mengenai cara mempersiapkan diri menghadapi persalinan.

     Selama tahapan kehamilan bagi ibu hamil di atas, kesehatan bayi dan dir Anda adalah prioritas utama. Karena itu, bila munculnya gangguan kehamilan bisa membuat Anda mengalami kecemasan. Meskipun masalah kehamilan membebani pikiran Anda, tidak ada salahnya selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda.



III. Fase Perkembangan Janin 

1. Bulan Pertama 
    Satu Bulan Perkembangan Janin. Mulai terbentuknya kantung kehamilan berfungsi untuk melindungi janin dari air ketuban dan mulai terbentuknya placenta berfungsi untuk menyalurkan nutrisi makanan dari tubuh ibu ke janinya. Dan juga sudah mulai terjadi aliran darah dalam tubuh janin sehingga pada kehamilan bulan pertama, para ibu hamil sebaiknya disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi buah yang baik untuk ibu hamil.

2. Bulan Kedua 
    Dua Bulan Perkembangan Janin. Wajah bayi sudah mulai terbentuk dan berkembang. Telinga sudah mulai terlihat sebagai lipatan pada kepala bagian kanan dan kiri. Mulai tampak juga bakal tangan, kaki, dan jari-jari mungilnya. Selain itu, mulai terbentuk juga sistem syaraf pusat atau otak, syaraf tulang belakang serta saluran pencernaan.

3. Bulan Ketiga 
    Tiga Bulan Perkembangan Janin. Fase bagian tubuh janin mulai terbentuk sempurna. Mulai tumbuh kuku dan tangan akan mulai bisa mengepal. Tapi belum terlihat sempurna, jenis kelamin janin diusia 3 bulan ini sehingga jika melakukan pemeriksaan USG kurang tepat diusia 3 bulan kehamilan jika tujuannya hanya untuk mengetahui jenis kelamin janin. Perlu diketahui bahwa sistem kemih dan organ reproduksi mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi empedu.

4. Bulan Keempat
     Empat Bulan Perkembangan Janin. Semakin lengkap menunjukan bagian-bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki, jari dapat dilihat dengan jelas. Sangat tepat untuk melakukan USG diusia 4 bulan kehamilan, anda dapat mulai mendengar detak jantung janin akan semakin aktif dan sering bergerak seperti mengisap jarinya, menguap dan mengubah ekspresi wajah dengan menggunakan bantuan alat khusus .

5. Bulan Kelima 
     Lima Bulan Perkembangan Janin. Untuk melatih ototnya gerakan janin akan semakin terasa kencang dan kepala janin sudah mulai tumbuh rambut halus, termasuk juga tangan dan kaki. Kulit janin mulai menutupi lapisan putih seluruhnya yang berfungsi untuk mencegah janin terkena secara langsung cairan ketuban saat persalinan nanti.

6. Bulan Keenam
     Enam Bulan Perkembangan Janin. Mulai terbentuk keriput pada kulit janin. Pada bulan ini juga janin sudah dapat membuka dan menutup kelopak mata dan sudah bisa mendengar suara-suara dari luar perut. Oleh karena itu, para ibu hamil disarankan untuk mengajak bicara atau berkomunikasi dengan janin yang berfungsi untuk merangsang kecerdasan janin sejak dalam kandungan.

7. Bulan Ketujuh 
     Tujuh Bulan Perkembangan Janin. Mulai sudah bisa merespon suara-suara yang didengarnya dari luar perut dan juga sudah bisa merasakan adanya cahaya. Pertumbuhan janin akan semakin berkembang, tubuhnya semakin besar sehingga ibu hamil dapat merasakan ketika janin berganti posisi dan juga tubuh janin sudah mulai menyimpan lemak.

8. Bulan Kedelapan 
     Delapan Bulan Perkembangan Janin. Semakin banyak cadangan lemak dalam kulit janin sehingga kulit janin tidak lagi terlihat keriput. Sudah mulai berfungsi juga pendengaran dan penglihatan janin dengan baik dan dengan sistem tubuh lainnya juga sudah dapat berfungsi kecuali paru-paru. Semakin sempurna otak janin sehingga akan sering menendang.

9. Bulan Kesembilan
      Sembilan Bulan Perkembangan Janin. Perkembangan paru-paru sudah dapat berfungsi dengan baik sehingga tubuhnya akan memutar dengan posisi kepala berada dibawah untuk menghadap jalannya lahir. Sehingga dibulan ini, ibu hamil harus siapkan mental dan fisik untuk menghadapi persalinan yang semakin dekat.

IV. Kelainan Pada Kehamilan

1. Plasenta Previa 

     Plasenta previa adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim. Kondisi ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasonography (USG) pada trimester kedua, yaitu saat usia kehamilan 18-21 minggu. Gejala utamanya adalah perdarahan tanpa disertai rasa rakit dan biasanya berlangsung pada 3 bulan terakhir masa kehamilan. Kelainan ini rentan dialami oleh wanita yang hamil tua (usia lebih dari 35 tahun), kebiasaan merokok, dan memiliki riwayat kehamilan bayi kembar, riwayat plasenta previa sebelumnya, serta operasi caesar.

2. Kehamilan Ektopik

     Kehamilan ektopik adalah kondisi saat pembuahan sel telur terjadi di luar rahim, biasanya terjadi di salah satu tuba falopi. Kondisi ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan fisik, USG, atau tes darah. Namun, kondisi ini baru diketahui setelah timbulnya gejala seperti sakit pada perut, nyeri pada tulang panggul, pendarahan ringan dari Miss V, mual, dan muntah. Kelainan ini rentan dialami oleh wanita yang mengalami kerusakan tuba falopi, ketidakseimbangan hormon, dan perkembangan abormal pada sel telur yang tidak dibuahi.

3. Hamil Anggur


     Hamil anggur adalah kehamilan yang gagal. Ini terjadi karena adanya kelainan pada proses perkembangan sel telur setelah dibuahi, sehingga janin gagal tumbuh menjadi seorang bayi. Pada hamil anggur, sel-sel telur dan plasenta yang tidak berkembang ini akan membentuk kista yang menyerupai anggur putih. Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan kromosom selama kehamilan. Kelainan ini bisa dideteksi pada trimester pertama kehamilan, tepatnya minggu ke-8 dan ke-9, melalui pemeriksaan darah dan USG.

4. Keguguran
     Keguguran adalah keluarnya embrio secara spontan dari dalam kandungan sebelum usia 20 minggu kehamilan. Sayangnya, penyebab keguguran belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli memperkirakan bahwa keguguran dapat disebabkan oleh adanya keabnormalan pada kromosom janin (terutama pada trimester pertama), ketidakseimbangan hormon, dan infeksi pada janin. 

Berikut adalah beberapa infeksi yang bisa membahayakan kondisi janin:
- Infeksi toksoplasma yang disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondi. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran dan kematian janin. Jika bayi yang di dalam kandungan bertahan hidup, maka ia akan terlahir dengan Toksoplasmosis bawaan yang membuatnya mengalami kejang, pembesaran limpa pada hati, mata dan kulit kuning, infeksi mata yang parah, berkurangnya kualitas pendengaran, dan gangguan psikotik.

- Infeksi rubella yang disebabkan oleh virus Rubella. Pada ibu hamil, infeksi ini berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan.   

- Cytomegalovirus (CMV) yang disebabkan oleh virus CMV. Ibu hamil yang terinfeksi virus ini dapat menyebabkan janin yang dikandungnya tertular sehingga berisiko mengalami gangguan pengapuran otak, pembesaran hari, dan gangguan pendengaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menstruasi | Biologi | Sainsuka

Sistem Reproduksi Manusia | Biologi | Sainsuka

Sistem Pernapasan / Respirasi Manusia | Biologi | Sainsuka