Penyakit Tifus / Tipes | Biologi | Sainsuka
I. Pengertian Penyakit Tifus
Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi
yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terontaminasi.
Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami
oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan
baik dan secepatnya.
Tifus dapat
menular dengan cepat. Infeksi demam tifoid terjadi ketika seseorang
mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah
kecil tinja yang mengandung bakteri. Pada kasus yang jarang terjadi,
penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
II. Penyebab Penyakit Tifus
Makanan dan air yang
terkontaminasi diduga menjadi penyebab utama berkembangnya penyakit
tifus. Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna juga bisa menjadi
penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.
III. Gejala Penyakit Tifus
Gejala penyakit tipes biasanya akan mulai muncul sekitar satu atau dua minggu setelah seseorang terinfeksi dengan bakteri Salmonella typhi. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita mengenal gejala tipes secara dini agar segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Secara garis besar, berikut ciri-ciri dan gejala penyakit tipes yang dimaksud:
- Demam dimulai dengan rendah dan semakin lama semakin tinggi, bisa mencapai hingga 39-40° C
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit perut
- Tidak nafsu makan
- Sembelit atau diare (Kecendrungannya, sembelit pada dewasa dan diare pada anak-anak)
- Ruam berupa bintik-bintik merah muda kecil
- Pegal-pegal
- Lemas
- Rasa Kebingungan, seperti disorientasi tempat dan lingkungan
Dengan pengobatan yang tepat, gejala penyakit tipes ini akan cepat
membaik dalam waktu tiga sampai lima hari. Namun jika tidak diobati,
biasanya akan semakin memburuk selama beberapa minggu dan ada risiko komplikasi yang mengancam jiwa.
IV. Fase Gejala Penyakit Tifus
Gejala Tipes Minggu Pertama
- Demam, awalnya rendah lama-lama meningkat hingga 103 atau 104 F (39,4 atau 40 C).
- Sakit kepala.
- Kelemahan dan kelelahan.
- Batuk kering.
- Tidak nafsu makan.
- Sakit perut.
- Diare atau sembelit.
- Ruam.
Gejala Tipes Minggu Kedua
Jika tidak mendapat pengobatan untuk demam tifoid, maka dapat memasuk pada tahap kedua dengan kondisi yang semakin memburuk, seperti:
- Demam tinggi tetap tinggi.
- Diare atau sembelit semakin parah.
- Perut kembung membesar.
- Pembesaran limpa (splenomegaly) ringan
- Denyut nadi mulai melemah (bradikardia)
Gejala Tipes Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga, dapat mengalami:
- Mengigau.
- Terlihat sangat lemah dengan mata sayu setengah tertutup.
- Komplikasi yang mengancam jiwa sering muncul pada minggu ketiga ini.
Demam semakin tinggi dan disertai penurunan berat badan berlebihan. Konjunctiva mata mulai terinfeksi, nafas meningkat (takipneu) . Perut semakin kembung atau distensi dan beberapa orang mengalami diare yang berbau, berwarna hijau kekuningan. Gangguan kesadaran seperti apatis, kebingungan. Peritonitis atau infeksi pada selaput pembungkus perut dapat terjadi.
Gejala Tipes Minggu Keempat
Mungkin terjadi perbaikan secara perlahan selama minggu keempat
ini.Namun tanpa pengobatan dapat berkembang menjadi lebih parah yang
mengakibatkan penyebaran bakteri kedalam darah (bakteriemia). Penyebaran ini dapat menginfeksi organ penting seperti jantung, otak dan ginjal.
Demam akan cenderung turun secara bertahap sampai suhu tubuh
kembali normal dalam satu minggu sampai 10 hari. Tapi tanda-tanda dan
gejala dapat kembali sampai dua minggu setelah demam mereda.
V. Pengobatan Penyakit Tifus
Cara yang paling efektif dalam menangani tifus adalah dengan segera mungkin memberikan terapi antibiotik. Selain itu, obat penurun demam juga dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Pengobatan tifus dalam dilakukan di rumah sakit, tapi jika gejala masih ringan dan terdeteksi lebih cepat, maka perawatan bisa dilakukan di rumah.
VI. Pengobatan Penyakit Tifus Dirumah
1. Istirahat yang cukup
Kurangi kegiatan-kegiatan yang membuat Anda lelah seperti bekerja, olahraga, dan membereskan rumah. Dengan istirahat yang cukup maka tubuh dapat melawan bakteri lebih efektif lagi.
2. Makan teratur
Makanlah dengan porsi yang sedikit tapi dalam waktu yang lebih sering
dibandingkan biasanya. Ini bertujuan agar tubuh Anda tetap diberikan
asupan makanan tetapi tidak memberikan rasa mual yang berlebihan. Tipe makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang bertekstur lembut seperti bubur dan sup.
3. Hindari makanan pedas dan asam
Selain
makan yang teratur, hindari juga makanan yang bersifat asam dan pedas
karena dapat menyebabkan gejala tipes semakin parah.
4. Hindari makanan yang tidak higienis atau jajanan pinggir jalan
Bagi
penderita gejala tipes juga sangat disarankan untuk tidak jajan
sembarangan terlebih dahulu. Makanan yang dikonsumsi harus dijaga
kebersihannya agar gejala tipes tidak semakin parah.
5. Banyak minum air putih
Agar cairan tubuh tetap terjaga, Anda disarankan banyak minum air putih terlebih bagi penderita gejala tipes yang mengalami diare.
6. Rajin cuci tangan
Cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun antiseptik terutama sebelum makan dan minum agar tangan tetap bersih dari bakteri yang menginfeksi tubuh Anda.
Komentar
Posting Komentar